Rabu, 21 Maret 2012

KARYA SISWA


MELY DAN PERI PELANGI
PELAKU :
Mely                   :  Gadis yang sedang sedih karena hujan tidak datang setelah
                              berhari-hari
Peri Hujan        :  Peri yang sangat ramah
(Mely mengobati rasa sedihnya, Ia pergi ke kebun untuk menyiram tumbuhan)
Mely                   : “Astaga Peri Kecil ?“ (sambil memfokuskan penglihatannya)
                             “Siapa kamu?” (Mely takjub)
Peri Hujan        : “Aku Peri Hujan” (jawab Peri Hujan dengan ramah)
Mely                   : “Apa yang kau lakukan di sini?“
Peri Hujan        : “Aku sedang menghirup udara segar“
                             “Kau mau mendengar kisah hidup kami ?
                             (Mely mengangguk, dan Ia masih takjub)
Kami hidup di dalam tanah. Makanan sehari-hari kami tetesan air hujan, meski sebenarnya aroma hujan pun sudah membuat kami kenyang. Kami membantu akar-akar menyerap air supaya tanah dan memanggil Peri Embun dari dalam daun. Dengan bantuan kamu, para Peri Embun akan membuat pelangi yang sekaligus adalah makanan mereka. Jika hujan tidak turun tidak ada makanan untuk kamu. Badan kami pun tidak akan kuat menembus tanah basah dan naik untuk memanggil Peri Embun. Kami akan terus terkurung di dalam tanah. Karena Peri Embun hanyalah setitik embun kecil, tanpa bantuan kami tidak bisa membuat pelangi. Tidak ada makanan, bangsa Peri Embun akan mati.”
Mely                   :”Bagaimana aku bisa membantumu? “(Mely bertanya)
Peri Hujan        :”Carikan hujan untukku”(Peri Hujan meminta kepada Mely)
Mely                   :”Aku tak bisa”(Mely mengeluh)
                          “Tapi Aku bisa menyemprotkan air dari selangku”
Peri Hujan        :”Tidak Bisa.” (Peri Hujan menggelengkan Palanya).
                            “Kami Membutuhkan makanan yang alami dari hujan. Yang Turuh dari awan. Sebenarnya Kami bisa memakan air selangmu, Tapi tidak baik untuk kesehatan kamu”.(Jawab Peri Hujan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar