TEKNIK
ANALISIS SAHAM DENGAN PENDEKATAN
TRADISIONAL DAN PENDEKATAN PORTOFOLIO MODERN
Menganalisa kewajaran harga saham
adalah mempertimbangkan dan melakukan penilaian secara mendalam mengenai saham
yang memiliki keuntungan optimal dengan risiko yang minimal. Harga saham
merupakan cerminan tingkat keberhasilan pengelolaan perusahaan.
Perubahan harga saham akan menimbulkan
keuntungan maupun kerugian. Investor harus mampu menganalisis faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi harga saham dan harus mengetahui apakah menunjukkan
nilai yang wajar atau tidak sehingga mampu mengambil keputusan yang tepat serta
memperoleh keuntungan.
Secara umum,
dijelaskan oleh Sunariyah (2006:168) bahwa tujuan analisis investasi merupakan
hal yang mendasar untuk diketahui para pemodal, mengingat tanpa analisis yang
baik dan rasional para pemodal akan mengalami kerugian. Investor perlu
menganalisis saham terlebih dahulu sebelum melakukan keputusan investasi agar
dapat menghitung tingkat risiko dan tingkat pengembalian atas saham yang
dinilai sehingga mempermudah proses pembuatan keputusan investasi.
Dalam
proses penilaian saham perlu dibedakan antara nilai (value) dan harga (price). Nilai di sini adalah nilai intrinsik (intrinsic value), sedangkan harga diartikan sebagai harga pasar (market
value). Nilai intrinsik merupakan nilai nyata (true value) suatu
saham yang ditentukan oleh beberapa faktor fundamental
perusahaan. Pengertian nilai intrinsik adalah nilai yang tercermin pada fakta (justified by the fact) seperti
aktiva, pendapatan, dividen, dan prospek perusahaan (Sunariyah 2004).
Pada saat menentukan nilai saham, pemodal harus melakukan
analisis terlebih dahulu terhadap saham-saham yang ada
di pasar modal (bursa efek) guna menentukan saham-saham yang dapat memberikan return
optimal. Tujuan analisis saham adalah untuk
menilai apakah penetapan harga saham suatu perusahaan ditawarkan secara wajar
atau tidak.
Kewajaran harga saham dapat dinilai
dengan cara membandingkan nilai intrinsik atau nilai sebenarnya dengan harga
saham yang ada di pasar sehingga dapat diketahui harga saham tersebut dalam
keadaan terlalu mahal (overvalued), harga saham terlalu murah (undervalued),
atau harga saham wajar atau normal (correctly valued). Menurut Sunariyah (2004), ada beberapa pendekatan yang
dapat digunakan untuk menilai harga suatu saham, tetapi dua pendekatan yang
dikenal, yaitu pendekatan tradisional dan pendekatan portofolio
modern
Pendekatan yang
paling banyak digunakan untuk menilai harga suatu saham adalah pendekatan
tradisional. Untuk menganalisis saham dengan pendekatan tradisional ini
digunakan dua analisis, yaitu: analisis teknikal dan analisis fundamental.
1.
Analisis teknikal (technical
analysis)
Analisis
teknikal merupakan suatu teknik analisis yang menggunakan data catatan mengenai
pasar itu sendiri untuk berusaha mengakses penawaran
suatu saham tertentu maupun pasar secara keseluruhan. Pendekatan
analisis ini menggunakan data pasar yang dipublikasikan, seperti harga saham, volume perdagangan indeks harga saham
gabungan dan individu, serta
faktor–faktor lain yang bersifat teknis. Oleh sebab itu pendekatan ini disebut juga pendekatan analisis
pasar (market analisys) atau analisis internal (internal analisys). Asumsi
yang mendasari analisis teknikal adalah:
Terdapat
ketergantungan sistimatik (sistematic dependencies) dalam keuntungan (return)
yang dapat dieksploitasi ke return abnormal.
Pada
pasar tidak efisien, tidak semua informasi harga dimasa lalu diamati ketika
memprediksi distribusi return (keuntungan) sekuritas.
Nilai
suatu saham merupakan fungsi permintaan dan penawaran.
Beberapa
kesimpulan menyangkut pendekatan analisis teknikal adalah sebagai berikut:
Analisis
teknikal didasarkan pada data pasar yang dipublikasikan.
Fokus
analisis teknikal adalah ketepatan waktu, penekanannya hanya pada perubahan
harga.
Teknik analisa berfokus pada faktor–faktor internal
melalui analisis pergerakan
didalam pasar dan atau saham.
Para
analisis teknikal cenderung lebih berkonsentrasi pada jangka pendek, karena teknik–teknik analisa teknikal dirancang
untuk mendeteksi pergerakan harga dalam jangka waktu yang relatif
pendek.
Sasaran
yang ingin dicapai pada pendekatan ini adalah ketepatan waktu dalam memprediksi pergerakan harga (price movement) jangka
pendek suatu saham. Para analisis
teknikal lebih menekankan perhatian dan perubahan harga daripada tingkat harga, sehingga analisis lebih
ditekankan untuk meramal trend
perubahan harga tersebut. Ada beberapa teknik analisis yang dapat digunakan
dalam pendekatan teknikal ini, salah satunya adalah trend analisis yang mengasumsikan bahwa perilaku harga dimasa lalu
bisa direfleksikan dalam harga di masa yang akan datang.
2.
Analisis
Fundamental (fundamental analysis)
Pendekatan ini didasarkan pada suatu
anggapan bahwa setiap saham memiliki nilai
intrinsik. Nilai intrinsik inilah yang diestimasi oleh para investor atau analis. Nilai intrinsik merupakan suatu fungsi
dari variabel – variabel perusahaan
yang dikombinasikan untuk menghasilkan suatu return (keuntungan) yang diharapkan dan suatu risiko yang
melekat pada saham tersebut. Hasil
estimasi nilai intrinsik kemudian dibandingkan dengan harga pasar yang. sekarang (current market
price). Harga pasar suatu saham merupakan
refleksi dari rata – rata nilai intrinsiknya. Ada dua pendekatan yang umumnya digunakan dalam melakukan penilaian
saham, yaitu pendekatan laba (price
earning ratio) dan pendekatan nilai sekarang (present value
approach).
Menurut Baridwan dan Legowo (2002) salah satu alat dalam analisis fundamental
adalah analisa laporan keuangan.
Nilai intrinsik inilah yang diestimasi oleh para pemodal atau
analis (Sunariyah, 2006:88). Hasil estimasi nilai intrinsik kemudian
dibandingkan dengan harga pasar sekarang (current market price). Pendekatan
nilai sekarang dan pendekatan laba atau Price Earning Ratio (PER).
Pendekatan PER merupakan pendekatan yang paling popular dan banyak
digunakan oleh analis saham dibanding dengan pendekatan nilai sekarang karena
lebih mudah menggunakannya. Dalam pendekatan ini, nilai intrinsik merupakan
hasil perkalian antara estimasi PER dengan estimasi Earning Per Share
(EPS). Apabila PER suatu perusahaan mempunyai kecenderungan
berkembang dengan stabil dan tinggi, maka hal tersebut juga menggambarkan harga
saham perusahaan tersebut mempunyai tingkat pertumbuhan yang tinggi pula.
Keputusan Investasi
Pengambilan keputusan
investasi baru dapat dilakukan oleh investor setelah melakukan penilaian
terhadap harga saham. Menurut Husnan (2003:288) analisis saham bertujuan untuk
menaksir nilai intrinsik suatu saham, dan kemudian dibandingkan dengan harga
pasar saat ini saham tersebut. Nilai intrinsik (NI) menunjukkan present
value arus kas yang diharapkan dari saham tersebut. Dalam
penilaian
nilai intrinsik saham digunakan pedoman berikut :
1)
Apabila NI > harga pasar saat ini, maka saham tersebut dinilai undervalued
(harganya terlalu rendah), dan karenanya seharusnya dibeli atau ditahan
apabila saham tersebut telah dimiliki.
2)
Apabila NI < harga pasar saat ini, maka saham tersebut dinilai overvalued
(harganya terlalu mahal), dan karenanya harus dijual.
3) Apabila NI= harga
pasar saat ini, maka saham tersebut dinilai wajar harganya dan berada dalam
kondisi keseimbangan. Keputusan investasi yang dapat diambil adalah
mempertahankan saham tersebut tidak menjual atau tidak membeli saham tersebut
sampai kondisi yang menguntungkan bagi investor.
Investor yang menginvestasikan
dananya dengan tujuan jangka panjang yaitu lebih mengutamakan memperoleh
dividen, lebih tepat menggunakan analisis fundamental dengan pendekatan PER dalam
pengambilan keputusan. Bagi investor yang menginvestasikan dananya dengan
tujuan jangka pendek yaitu untuk memperoleh capital gain, lebih tepat
menggunakan analisis teknikal untuk dapat memprediksi pergerakan harga saham.
3. Pendekatan Portofolio Modern
Portofolio
diartikan sebagai serangkaian kombinasi beberapa aktiva yang diinvestasikan
dan dipegang oleh investor, baik perorangan maupun lembaga. Tujuan dari pembentukan suatu
portofolio saham adalah bagaimana dengan risiko yang minimal mendapatkan keuntungan tertentu, atau dengan risiko tertentu
untuk memperoleh keuntungan investasi yang maksimal. Pendekatan
portofolio menekankan pada aspek psikologi bursa dengan asumsi hipotesis
mengenai bursa, yaitu hipotesis pasar
efisien. Pasar efisien diartikan bahwa harga-harga saham akan
merefleksikan secara menyeluruh semua informasi yang ada di bursa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar